Rabu, 20 Agustus 2008

Tentang Website Ini

Website ini dibuat untuk menyalurkan bisnis Lobster Red Claw yang sudah ada. Kami menyediakan lobster baik untuk konsumsi maupun untuk ternak (indukan), tentunya dengan harga yang berbeda-beda pula. Adapun untuk pemesanan dapat menghubungi kami di nomor telepon 081910045452. No sms.

Download gambar

Download file
Download gambar


Lobster Konsumsi (Jantan)

Ukuran

Harga/Kg

Berat/Ekor

15cm / 6 inci

Rp. 150.000

100 Gram

17,5 cm/ 7 inci

Rp. 200.000

200 Gram




Bibit Lobster Konsumsi siap tebar ukuran 5cm up :

Rp.2200/ekor (Minimal 100 ekor)

Lobster Indukan F1 Walkamin

Ukuran

Harga/Set

(5 Betina+ 3 Jantan)

Stock

4 inci kurang

Rp. 250.000

Ada

10 cm / 4 inci

Rp. 350.000

Ada

11,5 / 4.5 inci

Rp. 500.000

Ada

12,5 cm / 5 inci

Rp. 750.000

Ada




Selengkapnya......

Lobster



Lobster untuk konsumsi dan ternak









Selengkapnya......

Sekilas Tentang Lobster

Lobster air tawar merupakan salah satu genus dari kelompok udang (Crustacea) yang hidupnya hanya di air tawar. Lobster air tawar banyak terdapat di danau, rawa, dan sungai.
Secara ilmiah, klasifikasi lobster air tawar seperti berikut.
Filum : Arthropoda
Sub Filum : Crustacea
Kelas : Malacostrada
Famili : Parastacidae
Ordo : Decapoda
Genus : Cherax
Spesies : Cherax lorentzi, Cherax albertisi, Cherax auranus, dan lain-lain.


L
obster jantan dan betina dapat dibedakan sbb: 1. Lobster jantan memiliki 2 buah tonjolan daging di pangkal kaki paling belakang. Tonjolan ini merupakan alat kelamin jantan. Sementara itu, alat kelamin pada lobster betina berupa bulatan yang berada di pangkal kaki ketiga dari belakang.
2. Lobster jantan memiliki capit yang lebih besar dan panjang dibandingkan dengan lobster betina.
3. Warna lobster jantan lebih cerah dibandingkan dengan warna lobster betina. Namun, warna lobster juga dipengaruhi oleh warna air, pakan yang dikonsumsi, serta kandungan pigmen yang dikandung oleh setiap lobster.

Makanan lobster air tawar antara lain bji-bijian, sayuran, lumut, daging segar, cacing, dan bangkai binatang sehingga digolongkan sebagai hewan omnivora.

Lobs
ter hanya akan kawin jika tela menemuan pasangan yang cocok. Di habitat aslinya, lobster mulai kawin saat berumur 1 tahun dan terjadi pada awal musim hujan. Perkawinan biasanya dilakukan pada malam hari. Sepuluh hari setelah kawin, telur yang telah dibuahi induk jantan akan terlihat melekat di bawah perut induk betina. Telur ini akan menetas 1,5 bulan setelah pembuahan.

Dalam siklus hidupnya, lobster sering melakukan pergantian cangkang(molting). Molting terjadi seiring dengan perkembangan ukuran tubuhnya, sejak masih kecil hingga dewasa. Pergantian cangkang dipengaruhi oleh perubahan oleh perubahan air dan pakan. Bila kualitas air jelek, lobster malas makan sehingga pertumbuhannya terhambat dan proses molting pun terhambat. Semakin banyak pakan yang dikonsumsi semakin sering pula lobster melakukan pergantian cangkang.
Saat molting terjadi, kulit kepala akan merekah dan pecah karena terdorong oleh pertumbuhan daging baru. Selanjutnya daging baru tersebut akan dilapisi oleh kulit baru yang sangat lunak dan akan mengeras dalam waktu 24-48 jam.



Lobster capit merah (Cherax quidricarinatus) merupakan lobster endemik yang berasal dari daerah Quinsland, Australia. Lobster yang bertubuh bongsor ini dapat mencapai ukuran 50 cm dengan bobot 800 -1.000 gram/ekor. Redclaw memiliki warna yang menarik, tubuhnya berwarna hijau kemerahan dan di ujung capitnya terdapat pola garis merah yang tajam. Lobster capit merah dapat hidup optimal pada suhu 20-24o C, pH 6-9, dan kesadahan air 10-20o dH. Selain itu, kandungan amonia dalam air hanya ditoleransi sampai sekitar 1 ppm dan kandungan oksigennya minimum 3 ppm. Lobster capit merah akan mulai bertelur pada umur 6-7 bulan dengan jumlah telur yang dihasilkan semkain banyak, bisa mencapai 600-1.000 butir. Masa pengeraman telur 32-35 hari dan dalam setahun induk dapat berteleur sampai 5 kali.

Selengkapnya......

MEMULAI LOBSTER AIR TAWAR DI RUMAH
Lahan yang dibutuhkan cukup 30-100 m2. Faktor yang harus diperhatikan di antaranya lokasi pasar yang dekat, tersedianya sumber air yang bersih, dan mudah mendapatkan pakan, serta keamanan yang cukup ketat, mengingat harga jual yang tinggi untuk lobster air tawar.
Wadah untuk pemeliharaan dapat berupa akuarium, bak plastik, atau bak fiberglass, dan kolam semen. Untuk skala rumah tangga, menggunakan akuarium merupakan pemilihan yang sangat cepat, karena akuarium bisa dibuat dengan sistem bertingkat dengan tingkatannya maksimum 3 buah, dengan ketebalan kaca 0,5 cm.agar pasokan oksigen dan kualitas air selalu terjaga, akuarium harus diberi aerator unutk menyuplai oksigenyang dibutuhkan lobster.

Bak plastik atau fiberglass yang digunakan minimal mempunyai kapasitas 200 liter air, yang bisa digunakan untuk membesarkan lobstre ukuran 1-3 inchi. Kolam semen membutuhkan biaya yang lebih besar untuk membangunnya, oleh karena itu hanya digunakan untuk tempat pemijahan induk dan untuk pembesaran.

PERALATAN PENDUKUNG
Lubang persembunyian mutlak dibutuhkan, karena secara alamii lobster senang bersembunyi dalam rongga-rongga. Lubang persembunyian dapat digunakan batu bata yang berlubang atau rooster. Bisa juga digunakan pipa paralon, potongan bambu, kayu-kayu tua yang berlubang-lubang, ijuk, atau tali rafia. Tali rafia dan ijuk digunakan sebagai tempat berlindung oleh anak-anak lobster yang baru menetas.
Aerator berfungsi sebagai pemasok oksigen dan penjaga kualitas air dalam kolam budidaya lobster. Dan aerator tersebut juga harus selalu dalam keadaaan hidup, selama 24 jam, apabila tidak maka otomatis lobster akan mati.

Sumber Air
Air tanah yang digunakan untuk lobster harus diendapkan terlebih dahulu selama 12 jam supaya kadar oksigen yang terlarut didalamnya meningkat, dan derajat keasamannya turun. Apabila menggunakan air PAM, harus diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam agar kaporit dan klorinyya menguap. Air sungai memiliki pH yang stabil serta kandungan oksigen yang berlimpah.

Kualitas Air
Lobster air tawar cocok dibudidayakan dalam air dengan tingkat keasaman (pH) 6-8, yang dapat diukur dengan menggunakan pH meter. Temperatur air yang sesuai ada ;ah 20-310 C, dimana tinggi rendahnya temperatur air akan mempengaruhi tingkat perkembangan lobster. Lobster air tawar dapat bertoleransi dengan kadar garam 0-4 ppm atau 3-20 gram/liter, semakin kecill ukuran tubuh maka semakin kecil pula toleansinya terhadap kadar garam. Kadar amonia yang dapat ditoleransi oleh lobster adalah sekita 1,2 ppm yang dapat diukur dengan ammonium test kit. Kadar oksigen terlarut dalam air yang bagus untuk lobster 2-4 mg/liter.

Tips untuk memilih calon indukan
1. Pilih calon induk yang pertumbuhannya paling cepat, bisa dilihat dari bentuk tubuhnya yang lebih gemuk daripada yang lain.
2. Pilih calon induk yang punya nafsu makan besar
3. Pilih calon induk yang gerakannya lincah. Karena itu, sebaiknya tidak memilih calo induk saat sedang molting, karena saat itu lobster menjadi sangat lemah dan hanya banyak berdiam diri.
4. Pilih calon induk yang badannya berwarna cerah
5. Perhatikan juga jenis kelaminnya, karena ada lobster yang ”banci” atau berkelamin ganda. Lobster banci tidak menghasilkan sperma. Lobster banci dicirikan dengan alat kelamin jantan yang tidak terlalu menonjol. Selain itu, warna merah pada capitnya tidak terlalu menyala.
6. Jangan memilih lobster yang berkepala besar dan bertubuh kecil, karena hal itu menandakan lobster kurang makan.

Perkawinan biasanya dilakukan pada malam hari, dengan cara menyatukan induk jantan dan betina dalam satu wadah/satu kolam/satu tempat, dengan jumlah induk yang ditebar adalah 3 ekor jantan dan 5 ekor betina. Setelah kawin, lobster betina akan segera meninggalkan induk jantan dan berdiam diri dalam lubang persembunyian. Induk betina yang sedang bertelur harus dipindahkan di tempat tersendiri agar tidak diganggu oleh teman-temannya karena pada intinya, lobster juga merupakan hewan yang kanibal. Sehingga induk betina yang sedang bertelur rawan dari serangan lobster yang lain. Pemindahan induk betina harus dilakukan secara hati-hati agar telur yang menempel di tubuhnya tidak berjatuhan. Selama proses pengeraman dan penetasa, suhu dalam wadah harus tetap dijaga agar selalu stabil, karena telur sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

Pada minggu pertama, telur berbentuk bulat dan masih berwarna kuning. Selanjutnya, telur akan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan mulai tampak bagian-bagian tubuhnya seperti mata dan kaku. Setelah satu bulan, semua bagian tubuh sudah terbentuk sempurna dan menetas. Pada saat itu, sebagian anakan yang baru menetas masih menempel pada induk untuk mendapatkan nutrisi dari induknya. Selanjutnya, anak-anak tersebut akan terlepas dari induknya secara bertahap. Dalam waktu 2-3 hari, seluruh benih akan terlepas dari induknya. Bila dalam waktu tersebut masih ada benih yang menempel, sebaiknya dilepaskan dengan cara menggoyang-goyangkan tubuh induk di dalam air secara perlahan. Setelah seluruh benih menetas dan terlepas, induk harus segera dipindahkan ke dalam kolam perawatan induk, untuk diistirahatkan selama 2 minggu. Untuk menjaga kualitas benih yang dihasilkan, selama hidupnya induk betina hanya bisa dikawinkan sampai 6 kali. Benih baru boleh diberi pakan tambahan setelah berumur 1 minggu.

Jenis-jenis pakan yang bisa diberikan pada saat masa pembesaran :
- Sayuran, seperti kangkung, bayam, tauge, wortel, buncis, dan kol
- Umbi-umbian, seperti singkong, ubi merah, dan ubi putih.
- Daging, seperti daging bekicot, keong mas, ikan, ayam, dan cacing
Pakan-pakan tersebut harus dicacah kecil-kecil terlebih dahulu sebelum diberikan pada benih.

Lama pembesaran lobster tergantung dari tujuan yang akan dicapai. Jika akan dijual sebagai komoditas konsumsi, lobster dipelihara hingga panjang tubuhnya mencapai 10-12 cm, diperlukan waktu 5 bulan. Jika akan dijual untuk calon indukan, dibesarkan hingga ukuran 12-15 cm, dengan waktu 6-7 bulan. Sementara itu jika akan dipakai sebagai induk, lobster dibesarkan selama 10 bulan sampai 1 tahun, hingga mencapai panjang 15-17 cm.


sekiannnnnnn

Selengkapnya......